Sayang Sama Cucu

Sayang Sama Cucu
Saya sama Cucu-cucu: Ian dan Kaila

Selasa, 19 Januari 2016

SAYA IKUT BERBELA RASA...........(MALU)

SAYA IKUT BERBELA RASA MALU'
PENGGELEDAHAH KPK TERHADAP RUANGAN KANTOR DPR RI, DIMANA ANGGAUTA DEWAN TERSANGKA KORUPTOR BERKANTOR, SETELAH TERTENGKAP TANGAN KARENA TERIMA SUAP.
Ya, saya ikut berbela rasa, terhadap anggauta yang terhormat dari DPR RI fraksi PKS  Fahri  Hamsah, siaran Metro TV 18/01/2016, dan dilanjutkan tg 19/01/2016, oleh siaran TV yang sama Editorial IM – pak Herman Saragih dengan judul “Logika terbalik” -  Pembelaan tepatnya omelan dengan mulut bebusa, perlawanan Fahri yang “heroic” didasari  dorongan bawah sadar, melawan petugas KPK yang di kawal oleh Brimob bersenjata laras panjang, kayak biasanya  mengawal penggeledahan. Biuh biyuh habis makan apa anak ini ?
Saya tidak heran dan kasihan sama Fahri, kok sampai segitunya, bolehnya lupa diri, wong dia anak pintar lho sebetulnya. Bahwa kekuatan senjata harus dihadapi dengan kekuatan senjata, namanya duel kalok brani. Itupun bila fihak yang berlawanan sama sama merasa benar dan ngotot. sementara itu hukum tidak ada, nah jadilah kamu Scaramouche, tokoh kegenda dalam Revolusi Perancis dua abad silam.  Dari semula kena apa saya tidak heran, karena perilaku petentang petenteng ini terbawa dari waktu jaman Orde Baru, jaman ketajaman peluru dan penahanan tanpa batas waktu, konsentrasi kamp sangat mudah digunakan untuk menekan siapa saja, dan mereka jadi pelopor di garis terdepan menangani semua itu  guna mematahkan  rakyat.
 Sekarang masih jadi wakil rakyat akan tetapi hukum sudah berjalan, senjata tidak digunakana untuk menakuti rakyat dan memaksakan kehendak, korupsi diadili secara terbuka,  meskipun paket hukumannya sangat murah.   Jadi  menghadapi situasi baru ini Fahri dkk sangat terkejut dan hilang akal,  Masih memamerkan perilaku koruptive kebiasaan lama denga backing mereka memamerkan kekuatan laras snjata, Sekarang dan seterusnya insya Allah keadaan telah berbalik arah, mereka merasa senjata laras panjang Brimob menghadapi nereka.  
Lha kekuatannya Fahri Hamzah tentu saja atas dukungan rakyat,  Mbok nantang menunjukkan rakyat yang mana yang membela dia dan DPRnya ? Selama dia jadi wakil rakyat apa tidak sadar, paling sedikit ikut malu sudah kehilangan kepercayaan rakyat kaerena ulah angauta DPR yang “terhormat” para colega separtainya, sesama wakil rakyat dari partai lain seprofesi se reputasi yang ia bela? . Lha terus lupa diri berteriak teriak petanteng petenteng mulut berbusa busa, terus mau apa, apa nggak ingat reputasi partainya sekarang kayak apa ?
 Wahai prajurit Brimob yang bertugas mengawal penggeledahan, kami hormat pada anda,  teguh dalam bertugas, meski harus dengan sabar menjalankan tugas, dan tegas dalam bertindak menurut aturan undang undang yang sudah dipertimbangkan Komandan anda, dalam kasus memberantas korupsi andalah salah satu pembela pelaksanaannya untuk kami, rakyat semua. Salut.*)


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More